Selasa

ULANG TAHUNKU DI SEKOLAH


Jam dinding menunjukkan pukul lima pagi.
Aku bangun dan mengambil air wudhu.
Aku salat subuh. Aku memohon kepada Tuhan agar panjang
umur dan murah rejeki.
Aku buru-buru mandi dan memakai seragam sekolah. Ibu
menegurku, “Intan, ini kan masih terlalu pagi?” Aku tidak
peduli kalau hari masih pagi. Aku ingin segera ke sekolah.
Teman-temanku pasti sudah bersiap-siap. Mereka akan
mengucapkan selamat untukku.
Aku berpamitan kepada Ibu dan Ayah. Aku tidak sarapan.
Rasanya perutku tidak lapar. Aku berlari-lari kecil menuju
sekolah. Di sepanjang jalan, aku tersenyum-senyum. Aku
membayangkan kejutan dari teman-teman.
Hari ini adalah
hari ulang tahunku
Di sekolah, teman-temanku tidak peduli. Aku berpikir,
mungkin mereka lupa. Akan tetapi, semua tanggal ulang
tahun masih tertempel di dinding kelas. Apakah mereka tidak
memperhatikan aku? Aku sedih sekali.
Sepanjang pelajaran, aku tidak dapat konsentrasi. Aku
terus memikirkan sikap teman-teman. Bahkan teman
sebangkuku pun tidak peduli. Aku sangat sedih. Ternyata,
mereka tidak ingat hari ulang tahunku.
Bel pulang sekolah berbunyi. Aku memasukkan semua
buku ke dalam tas. Kami berdua pulang. Ketika aku berdiri
hendak keluar kelas, Ani memanggilku. Dia mengajakku ke
lapangan sekolah. Kata Ani jepitnya lepas di lapangan. Dia
memintaku untuk menemani mencari jepitnya yang hilang.
Setelah lama mencari, jepit tidak ditemukan. Kami pun
menghentikan pencarian. Aku hendak pulang. Ani tidak
mengizinkan aku pulang. Ani mengajakku ke kelas. Mungkin
jepit Ani hilang di kelas.
Aku dan Ani membuka pintu kelas. Tiba-tiba, terdengar
lagu selamat ulang tahun. Selain itu, ada kue ulang tahun di
meja guru.
Di kelas sudah ada Bu Sofi, wali kelas kami. Mereka
memberikan ucapan selamat. Aku sangat terharu. Mereka
tidak melupakan aku. Mereka sayang aku. Mereka
memberiku kejutan. Aku telah salah sangka. Aku gembira
sekali.



0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes