Selasa

Rama Harimau


”Biar saja semut itu mati, lagipula para
semut memang terlalu lemah untuk hidup”,
kata si Loreng dengan sombong.
”Di mana-mana yang kuat akan selalu
dapat bertahan hidup”, lanjutnya.
Namun si Loreng tidak tahu kalau
semut merah itu selamat dan mengadukan
perbuatan si Loreng ke Rama Harimau.
Begitu si Loreng pulang, Rama Harimau
langsung menegurnya dengan sangat keras.
Sumber: Repro KR
Rama Harimau
Di sebuah hutan rimba hiduplah seekor
harimau besar yang dijuluki Rama Harimau.
Rama Harimau terkenal sangat bijaksana
dan baik hati. Meskipun ia dikenal sebagai
hewan yang kuat, tetapi ia tidak sombong
dengan kelebihannya itu. Karena itulah ia
dipilih sebagai pemimpin seluruh binatang
di hutan.
Rama Harimau mempunyai putra
namanya si Loreng. Tidak seperti Rama
Harimau yang terkenal sangat bijaksana dan
juga dikagumi hewan-hewan di hutan, si
Loreng dibenci binatang di hutan. Selain
sangat jahil, dia juga sangat sombong. Sering
si Loreng menindas binatang yang ada di
hutan. Suatu hari si Loreng menemukan
sarang semut merah. Segera sarang semut
itu ia tutup menggunakan batu.
”Maafkan Loreng, Rama. Loreng
berjanji tidak akan mengulangi perbuatan
seperti itu lagi.”
”Rama memaafkan kau, Loreng. Tapi
kau harus dihukum atas kesalahan yang
telah kau lakukan.” kata Rama Harimau. Si
Loreng hanya mengangguk pasrah.
Esoknya, dengan disaksikan seluruh
penghuni hutan, Rama Harimau menghukum
si Loreng. Ia harus masuk ke dalam sebuah
gua dalam waktu tiga hari dan pintu guanya
akan ditutup dengan batu. Rama Harimau
berharap putranya itu dapat merasakan
penderitaan yang pernah dialami semut
merah. Rama Harimau juga berharap agar
putranya dapat mengubah sikap buruknya.
Dengan dihukumnya si Loreng, para
binatang di hutan semakin menghormati
Rama Harimau. Tindakan Rama Harimau
mencerminkan kebijaksanaannya. Meskipun
yang bersalah anaknya sendiri, ia tidak
segan-segan menghukumnya dengan
hukuman setimpal. Setelah menjalani
hukuman, watak si Loreng mulai berubah.
Ia tak lagi sombong dan jahil. Kini ia mulai
meneladani sikap Rama Harimau, ayahnya.

Sumber: Kedaulatan Rakyat

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes